
Hindari Berhenti di Hajar Aswad Saat Tawaf, Ini Imbauan Kementerian Haji dan Umrah
Jakarta — Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengimbau para jamaah agar tidak berhenti tepat di sejajar Hajar Aswad saat melakukan tawaf. Praktik berhenti sejenak untuk berdoa atau berfoto di titik ini kerap menimbulkan sumbatan arus jamaah, memperlambat pergerakan putaran tawaf, dan meningkatkan risiko desak-desakan.
Inti Imbauan
- Jangan berhenti di sejajar Hajar Aswad saat tawaf.
- Boleh mengisyaratkan (memberi salam/isyara) ke arah Hajar Aswad sambil berjalan.
- Berhenti bukan syarat sah tawaf; tawaf tetap sah tanpa berhenti.
- Tujuannya: melancarkan arus tawaf dan menjaga keselamatan jamaah lain.
Mengapa Tidak Boleh Berhenti?
- Menyumbat arus: Berhenti pada titik populer membuat gelombang penumpukan di satu titik sirkulasi.
- Risiko keselamatan: Kepadatan mendadak memicu dorong-dorongan, terpeleset, atau cedera.
- Mengganggu kekhusyukan: Macet lokal membuat jamaah lain kehilangan ritme ibadahnya.
Cara Sunnah yang Aman di Titik Hajar Aswad
- Saat melewati garis lurus Hajar Aswad, cukup berisyarat dengan tangan sambil tetap melangkah.
- Jaga jarak aman dari jamaah lain; jangan memotong lintasan.
- Atur tempo langkah—stabil, tidak terlalu lambat atau cepat.
- Simpan gawai (hindari selfie) di area padat agar fokus pada ibadah dan keselamatan.
Edukasi Singkat: Hajar Aswad dalam Tawaf
Hajar Aswad menjadi tanda awal-putaran tawaf (start/finish). Banyak jamaah bersemangat memberi salam di titik ini. Namun syariat tidak mewajibkan berhenti tepat di depannya. Mengutamakan kemaslahatan jamaah—kelancaran dan keselamatan—sejalan dengan tujuan syariat (maqashid syariah).
Pesan untuk Petugas & Rombongan
- Briefing sebelum tawaf: Tekankan “jalan terus, isyarat saja”.
- Formasi rombongan: Susun 2–3 baris ramping, pandu di sisi dalam/luar sesuai kepadatan.
- Rotasi jam sibuk: Pilih waktu yang lebih lengang bila memungkinkan (di luar puncak).
Tinggalkan komentar Anda disini
Email Anda tidak akan kami publish. Form bertanda * harus diisi